Aphorisms Education
""

Selamat Hari Raya Idul Fitri, Mohon Maaf Lahir Batin | Menyapa 68 Tahun Kemerdekaan Indonesia
Home » » Mengapa Saya Memilih Jokowi? Bag.1

Mengapa Saya Memilih Jokowi? Bag.1



Saya bukan kader PDIP sampai sekarang. Jujur, saya tidak suka dengan kebijakan Megawati dari PDIP maupun SBY dari Demokrat pada saat beliau memimpin Negara ini. Itu pula yang membuat saya 2 periode pemilu sebelumnya saya putuskan untuk tidak mencoblos. Ini soal hati bukan desakan atau kewajiban bagi seorang warga negara, saya menganggapnya sebagai bentuk sebuah perlawanan. Namun khusus pilpres tahun ini saya sebagai rakyat sipil bangga dengan PDIP dan Gerindra membuat terobosan baru. PDIP menghadirkan Ibu Risma di Surabaya, Pak Ganjar di Jawa Tengah, serta Pak Jokowi di Solo dan DKI. Saya juga mengapresiasi GERINDRA yang mengusung Ahok di DKI dan Ridwan Kamil di Bandung. Yang utama bagi saya selalu melihat tokoh dan track recordnya!
Yah, sebagian sahabat saya di facebook, di tempat saya ngajar, di yayasan serta sekeliling tempat saya bernanung, masih saja mempermasalahkan bahwa jika Jokowi menjadi presiden, maka Ahok yang non-Muslim akan menjadi gubernur. Ada kekhawatiran terjadi hal yang tidak diinginkan dalam kacamata agama, setidaknya itu yg sering diperdebatkan oleh sahabat-sahabat saya, yang mungkin dimata mereka saya dangkal ilmu agama atau politik. Tetapi bagi saya sepanjang Ahok punya nyali untuk memberantas korupsi dan membangun sistem administrasi pemerintahan yang bersih kenapa harus dipermasalahkan agama dan keturunannya. Gubernur DKI sebelumnya tidak ada yang berani menyentuh Tanah Abang, tapi Ahok dengan keberaniannya membereskan Tanah Abang. Diskotik Stadium Jakarta yang menjadi sarang maksiat, tanpa basa-basi langsung menutupnya. Rapat anggaran juga seperti yang kita lihat di Youtube, meski ad yang bilang itu disetting, jujur saya tidak percaya, karena ibu kandung saya yang bekerja seorang PNS sendiri bilang, Jakarta sekarang ketat. Jadi saya menilai Jokowi-ahok dalam ketegasan itu tidak diukur dari apakah dia militer atau sipil, badannya besar atau kurus; dan kejujuran juga tidak diukur dari apakah dia muslim atau bukan. Orang yang berani mati seperti Ahok ini yang kita perlukan untuk membenahi Jakarta. Tidak peduli apa agama dan etnisnya, karena bagi saya, Ahok itu menerapkan nilai Islam, seharusnya daripada ribut lebih baik kita intropeksi diri sebagai muslim, mengapa tidak menghasilkan kader pemimpin seperti Umar???
Selanjutnya ada beberapa hal yang membuat saya mendukung Jokowi
1. Pada Pilkada kota Solo yang pertama Jokowi meraup 36,62% suara, dan didaulat menjadi walikota Solo selama lima tahun (2005 - 2010). Tahun 2010, ia mencalonkan kembali, dan meraup persentase suara sebesar 90,09%. Artinya Jokowi berhasil membuktikan kinerjanya di Solo, dan rakyat memilihnya kembali. 
2. Prestasi Jokowi
Penghargaan :
Penghargaan Personal :
  • 10 Tokoh di Tahun 2008 oleh Majalah Tempo
  • Universitas Negeri Sebelas Maret Surakarta Award
  • Bung Hatta Anticorruption Award (2010)
  • Charta Politica Award (2011)
  • Wali Kota teladan dari Kementerian Dalam Negeri (2011)
  • Wali Kota Terbaik Ke-3 di Dunia versi WorldMayor
Kota Solo di Masa Kepemimpinan Jokowi:
  • Kota dengan Tata Ruang Terbaik ke-2 di Indonesia
  • Piala dan Piagam Citra Bhakti Abdi Negara dari Presiden Republik Indonesia (2009), untuk kinerja kota dalam penyediaan sarana Pelayanan Publik, Kebijakan Deregulasi, Penegakan Disiplin dan Pengembangan Manajemen Pelayanan
  • Piala Citra Bidang Pelayanan Prima Tingkat Nasional oleh Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Republik Indonesia (2009)
  • Penghargaan dari Departemen Keuangan berupa dana hibah sebesar 19,2 miliar untuk pelaksanaan pengelolaan keuangan yang baik (2009)
  • Penghargaan Unicef untuk Program Perlindungan Anak (2006)
  • Indonesia Tourism Award 2009 dalam Kategori Indonesia Best Destination dariDepartemen Kebudayaan dan Pariwisata RIbekerjasama dengan majalah SWA.
  • Penghargaan Kota Solo sebagai inkubator bisnis dan teknologi (2010) dari Asosiasi Inkubator Bisnis Indonesia (AIBI).
  • Grand Award Layanan Publik Bidang Pendidikan (2009)
  • 5 kali Anugerah Wahana Tata Nugraha (2006-2011) – Penghargaan Tata Tertib Lalu Lintas dan Angkutan Umum.
  • Penghargaan Manggala Karya Bhakti Husada Arutala dari DepKes (2009).
  • Kota Terfavorit Wisatawan 2010 dalam Indonesia Tourism Award 2010 yang diselenggarakan Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata.
  • Pemerintah Kota Solo meraih penghargaan kota/kabupaten pengembang UMKM terbaik versi Universitas Negeri Sebelas Maret alias UNS SME’s Awards 2012.
  • Penghargaan dari Presiden RI, Susilo Bambang Yudhoyono sebagai salah satu kota terbaik penyelenggara program pengembangan mewujudkan Kota Layak Anak (KLA) 2011.
  • Penghargaan Langit Biru 2011 dari Kementerian Lingkungan Hidup untuk kategori Kota dengan kualitas udara terbersih.
  • Penghargaan dari Presiden Susilo Bambang Yudoyono dalam bidang Pelopor Inovasi Pelayanan Prima (2010).

Kota Jakarta kurang dari 2 Tahun:
Prestasi Jokowi selama memimpin Jakarta :
1. Efisiensi Anggaran Pelantikan. Dari sejak sebelum Jokowi dilantik. Dan akhirnya anggaran pun dikurangi menjadi 500-an juta dari yang asalnya 1,05 milliar.
2. Menghilangkan gaya kepemimpinan yang protokoler kesehariannya saat blusukan menginspeksi masalah lapangan. 
3. Menepati janji kampanyenya untuk lebih lama berada di lapangan dan tidak hanya duduk dibelakang meja. Setelah pelantikan, Jokowi langsung berkeliling untuk melihat secara langsung permasalahan ditengah-tengah masyarakat, mulai dari melihat kondisi perkampungan, hingga melihat langsung kondisi sunga-sungai yang ternyata sangat tidak terurus dengan banyaknya sampah. Jokowipun langsung memerintahkan dinas PU untuk segera membersihkannya dengan menambah ekscavator.
4. Membuka Kantor balai kota untuk rakyat. 
5. Sidak ke kelurahan-kelurahan untuk mendisiplinkan kinerja aparat di tingkat kelurahan yang ternyata selama ini sangat tidak disiplin seringkali melakukan pungutan-pungutan liar.
6. Ketegasan dalam Kepemimpinan. Sikap tegas Jokowi dalam menghadapi birokrasi yang berbelit dibuktikan dengan perombakan jajaran dinas di Pemprov DKI, dengan digantikannya kepala dinas PU yang tidak bisa mengikuti irama pemerintah pemprov DKI era Jakarta Baru yang harus cepat, tepat dan melayani. Bukan itu saja, Jokowi juga memindah tugaskan Wali Kota Jakarta Selatan Anas Effendi sebagai Kepala Perpustakaan.
7. Memberi tambahan honor Rp.500,000 bagi RT & RW, dan tidak hanya itu, Jokowi juga memberikan bonus prestasi bagi mereka-mereka yang mampu menciptakan terobosan dalam pekerjaannya.
8. Mengangkat Budaya dan kearifan lokal Betawi dengan mewajibkan PNS untuk memakai pakaian adat betawi pada hari Jumát yang sekarang ganti menjadi hari rabu. Tidak hanya itu, pemprov DKI menekankan seluruh bangunan di Jakarta harus bisa menampilkan karakter kebetawiannya.
9. Melakukan efisiensi dengan menyatukan kantor dinas dengan balai kota. Langkah ini sangat tepat untuk memudahkan kontrol dan pengawasan, sekaligus memperpendek jalur akses informasi antara dinas dengan gubernur yang pastinya disamping efisien biaya, tempat juga waktu.
10. Mereformasi SATPOL PP 
11. Efisiensi acara pelantikan pejabat daerah secara sederhana dan merakyat. Dibuktikan dengan dilantiknya HR Krisdianto dan Husein Murad sebagai Wali Kota dan Wakil Wali Kota Jakarta Timur pada Kamis 20 Desember 2012 yang di selenggarakan di lingkungan kumuh & Di hadapan ratusan warga Gang Swadaya, Kampung Pulo Jahe, RT 07/05, Kelurahan Jatinegara, Kecamatan Cakung, Jakarta Timur. 
12. Melakukan gebrakan transparansi rapat anggaran yang disiarkan lewat media youtube, sehingga rakyat bisa melihat mengoreksi besaran anggaran dan peruntukannya.
13. Digitalisasi program dengan bekerjasama dengan telkom, untuk memudahkan operasional dan juga lebih menghemat anggaran hingga 20 Milliar tanpa harus mengelola sendiri. Langkah ini sangat menguntungkan pemprov DKI, karena bisa memotong jalur mark-up proyek .
14. Memberlakukan system pajak online. Dengan system ini, penyelewengan pajak akan dapat di tekan.
15. Pemberlakuan Kartu Jakarta Sehat (KJS) yang memang adalah poin utama janji kampanye Jokowi yang kemudian diikuti dengan mulai dibagikannya Kartu Jakarta Pintar (KJP) untuk para pelajar yang langsung diberikan kepada siswa dengan system ATM dengan fasilitas Bank DKI. Ini menarik, karena anggaran pendidikan akan langsung tertuju pada sasaran, dan bisa menghindari ‚permainan & penyelewengan‘ oleh oknum.
16. Penambahan fasilitas -fasilitas kesehatan di Rumah Sakit - Rumah Sakit dan Puskesmas - puskesmas dan juga perobakan ruang kelas II menjadi ruang kelas III di beberapa Rumah Sakit, juga dengan penambahan Dokter adalah upaya untuk mengimbangi melonjaknya jumlah pasien yang sebelumnya tidak berani berobat ke Rumah Sakit.
17. Menaikkan Upah Buruh Propinsi DKI hingga 30%. Kenaikan yang fantastis, walaupun Jokowi harus berhadapan dengan para kapitalis perusahaan yang sempat mengancam akan hengkang dari Jakarta.
18. Mulai melakukan tahapan peremajaan dan penambahan transportasi umum dengan menambah ratusan bus trans jakarta dan kopaja.
19. Memberlakukan e-Ticketing dengan system digital ticket untuk mempermudah pelayanan transportasi umum, yang diharapkan akan mampu membuat warga beralih untuk menggunakan sarana transportasi umum.
20. Mereformasi dinas Pendidikan yang seringkali melakukan pungli dan memungut biaya-biaya siluman yang kemudian ditindak lanjuti dengan pencopotan kepala sekolah SMA MH Thamrin.
21. Mereformasi Dinas Kebersihan dan Dinas PU yang kemudian menetapkan masalah kebersihan harus dikelola oleh satu dinas, agar tidak ada tumpang tindih tupoksi masalah penanganan sampah yang selama ini sering saling melempar tanggung jawab.
22. Terobosan untuk membersihkan aparat pemerintahan dari tindak korupsi dan narkotika dengan bekerja sama secara penuh dengan KPK dan BNN yang dipelopori oleh Pemprov DKI.
23. Jokowi yang langsung terjun ke lapangan dan memandori secara langsung saat jebolnya tanggul Latuharhari , sementara dinas PU menyatakan untuk mengatasi luberan air harus menunggu banjir reda. Akhirnya Jokowi turun langsung untuk membendung luberan air dengan meminta pengerahan bantuan dari pihak TNI ,,, yang akhirnya bisa di rampungkan selama satu hari. 
24. Menginstruksikan BPPT (Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi) untuk merekayasa hujan, agar hujan diturunkan di laut, mengingat informasi dari BMKG yang menyatakan akan datangnya intensitas hujan yang lebih besar. Dan langkah Jokowi ini pun berhasil dengan gemilang. 
25. Pelelangan Jabatan untuk kelurahan, camat sampai walikota. Dengan pemberlakuan system ini sangat terasa dampaknya bagi mereka yang selama ini bermalas-malasan, jabatannya akan segera dilelang untuk orang yang lebih kompeten.
26. Menyediakan Transportasi air untuk warga di kawasan marunda. Disamping untuk memfasilitasi para penghuni rusun, transportasi air diharapkan mampu mengurangi tingkat kemacetan di jalan raya.
27. Relokasi warga bantaran kali ke rusun marunda tanpa konflik. Kita tau pemerintah sebelumnya tidak mampu (mau) merelokasi warga bantaran kali ke rusun-rusun yang telah disiapkan dikarenakan adanya permainan pihak pengelola / calo rusun yang ternyata diperjual belikan dengan harga tinggi demi meraup keuntungan pribadinya. Dan setelah Jokowi-Ahok terjun langsung ke lapangan, akhirnya merekapun langsung paham dengan masalah sebenarnya yang terjadi dilapangan. Dan sekarang rusun marundapun sudah penuh ditempati warga bantaran kali yang ternyata antri untuk menempati rusun. Dan yang paling penting adalah adanya reformasi sistem untuk mendapatkan rusun tsb.
28. Transparansi APBD DKI hingga lembar ke-3 yang dipublikasikan lewat websitehttp://www.jakarta.go.id/web/apbd yang dapat diakses secara umum oleh masyarakat.
29. Mulai menata pedagang kaki lima (PKL). Dimulai dengan menata PKL di depan Masjid Sunda Kelapa, Menteng, dan Tanah Abang. Selain itu, para pedagang diberi Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP) secara gratis.
30. Mulai disiapkannya ruang terbuka hijau yang juga sebagai sarana olahraga stadion BMW sebagai stadion berkelas internasional yang sudah dimulai dg direlokasikannya warga untuk segera menyulap lingkungan kumuh menjadi kawasan yang indah.
31. UJI PUBLIK. Pertama dalam sejarah di Indonesia pengadaan proyek diadakan Public Hearing atau Uji Publik untuk menerima saran, masukan dan keluhan dari warga atas rencana proyek pembangunan yang akan dijalankan
32. Membangun rumah sakit apung kawasan perairan Kali Adem, Muara Angke, Jakarta Utara.
33. Memberikan KTP kepada ribuan warga Rawabadak Koja Jakarta utara yg selama berpuluh-puluh tahun tidak diberi ijin pengurusan KTP. Hal ini sempat di tentang oleh mendagri, tapi pada akhirnya mendagripun menyerahkan kuasa sepenuhnya kepada gubernur Jokowi.
34. Menaikkan gaji sopir bus Trans Jakarta 3,5 kali dari UMP. 


3. Hasil Pendapatan Daerah Solo Ketika Beliau Menjabat 
(Kalau gak percaya cek http://jateng.bps.go.id/


4. Ketika  diresmikan menjadi capres, Jokowi menegaskan bahwa tidak ada bagi-bagi jatah kursi menteri dengan parpol koalisinya. Awalnya, saya tidak percaya, tidak mungkin jika tidak ada jatah kursi. Tapi seiring perkembangan, saya melihat kubu Prabowo dengan koalisi gemuknya, saya putuskan lebih masuk logika kubu jokowi.  Saya menilai, dia akan memilih sendiri menterinya dengan penilaian kapasitas dan kualitas. Yang ingin bergabung dengan koalisi PDIP, maka ia harus bergabung tanpa syarat, tanpa meminta jatah cawapres atau menteri. Terbukti dari ketua partai NASDEM, PKB maupun HANURA, tidak ada satupun yang menjadi cawapres. Jokowi membuktikan bahwa dirinya memiliki sikap tegas, karena tegas itu bukan diukur dari suara yang tinggi berapi-api, tapi dari keputusan yang tidak mengenal kompromi.
5. MataNajwa edisi “Jokowi atau Prabowo” yang ditayangkan METRO TV tanggal 28 Mei 2014 yang lalu membuka mata saya setelah melihat tayangan tersebut. Kubu Prabowo mengirimkan tiga orang terbaiknya, Mahfud M.D. (Ketua Tim Pemenangan Prabowo – Hatta) dan Fadli Zon (Wakil Ketua Umum GERINDRA dan Ahmad Yani (Ketua DPP PPP). Sementara kubu Jokowi diwakili oleh Anies Baswedan (Juru Bicara Tim Sukses Jokowi – JK), Maruarar Sirait (Ketua DPP PDIP), dan Adian Napitupulu (aktivis ’98 dan pendiri FORKOT). Banyak sahabat saya yang bilang, MataNAJWA punya MetroTV. Emang Bener! Kalian gak Salah! Terus bilang lagi, pasti dukung kubu Jokowi lah?  Setelah melihat Lantas keseluruhan isi acaranya, mana bagian Najwa mendukung kubu Jokowi-JK? Cek videonya!
Justru, pononton saya lihat cerdas, adakalanya bertepuk tangan untuk kubu Jokowi-JK, ada kalanya bertepuk tangan untuk Prabowo-Hatta dalam hal mengandung kebijakan yang masuk akal (Cek & Catat!). Yang seharusnya dicermati adalah komentar narasumbernya dari setiap kubu. Contoh, saya melihat Pak Anies Baswedan penuturannya santun dan sistematis. Begitu pula pemaparan Pak Mahfud M.D. yang membeberkan secara blak-blakan bahwa ia memilih bergabung ke kubu Prabowo karena ada konotasi “kecewa” dengan PKB khususnya Pak Muhaimin Iskandar. Keputusan ini saya melihat seperti memiliki beban psikologis bagi Pak Mahfud, sampai ia harus mengalami pergolakan batin. Berbeda sekali dengan Pak Anies Baswedan yang dengan sangat rileks mengatakan “simpel”, tidak ada beban batin sama sekali ketika memutuskan pilihan kepada Jokowi – JK. Pak Mahfud yang lugu kemudian membuka rahasia koalisi bahwa Fadli Zon mengatakan kepada dirinya, sebenarnya dalam hatinya Fadli Zon ingin Pak Mahfud yang menjadi cawapres bukan Pak Hatta. Bagi Fadli Zon “rayuan gombal” semacam itu adalah praktek yang biasa dalam perpolitikan, karena saya juga pernah saat PEMIRA Mahasiswa di UIN Jakarta 2010.
6.Jokowi pemimpin yang ingkar janji dan tidak jujur, karena beliau belum selesai memimpin Jakarta sudah pergi mencalonkan menjadi presiden R.I. Sedangkal itukah definisi jujur dan ingkar janji? Bagi saya wajar sebagian masyarakat melihat hal tersebut. Tapi Sedangkal itukah kriteria yang kita gunakan dalam memilih calon presiden Indonesia? Fadli Zon yang selama ini sangat agresif menyerang Jokowi, tidak pernah bosan mengulang-ulang retorika “ingkar janji”.Namun ketika Bang Ara  mengatakan, bahwa Fadli Zon dan partai Gerindra juga ikut memboyong Jokowi dari Solo dan mencalonkannya menjadi gubernur DKI Jakarta padahal masa tugasnya sebagai walikota Solo masih tiga tahun lagi, Fadli Zon harus menelan ludahnya sendiri. Saya melihat, Pak Jokowi itu tidak seperti yang musuh-musuhnya kira, bahwa dia capres boneka. bagi saya dia lebih cerdas dari Megawati. Saya yakin dia tidak meninggalkan Jakarta. Tapi ia dengan strateginya bersama Ahok akan membangun Jakarta bukan dari balai kota, tapi dari istana negara. Seperti yang pernah beliau contohkan, untuk mengatasi macet di Jakarta, yang perlu dibangun bukan hanya di Jakarta saja, tapi harus disambungkan dengan Depok, Bogor, Tangerang dan Bekasi. Gubernur Jakarta tidak bisa mengkoordinir itu semua, semua kepala daerah harus setuju dan menandatanganinya. Contoh kongkrit adalah otoritas transportasi Jabodetabek yang sudah hampir 1,5 tahun tapi tidak pernah selesai karena masalah wewenang dan koordinasi. Jika ia menjadi presiden maka segalanya akan jauh lebih mudah, karena semua kepala daerah berada di bawahnya.saya ingin mengutip pesan Pak Anies Baswedan, “Kalau Anda ingin menjadi pemimpin, lakukan sesuatu bagi rakyat, lakukan kerja untuk masyarakat. Bukan semata-mata menggunakan dana untuk berkampanye dengan nilai yang fantastis. Dana yang sama bisa dilakukan untuk petani, nelayan, untuk pendidikan, daripada untuk beriklan selama bertahun-tahun. Kita membutuhkan orang yang bukan memburu kekuasaan. Berikan amanat itu justeru kepada orang yang tidak memburu amanat itu.”
7. Jokowi tidak bisa shalat, baca Al-Quran dan bukan Islam. Bagi saya dengan bukti ini, sudah cukup!



8. Jokowi tidak bisa bahasa Inggris?Lihat video ini!

9. Jokowi-JK didukung oleh tokoh idola saya seperti Anis Baswedan dan Dahlan Iskan
Saya tidak menganggap Jokowi itu seperti Nabi. Saya yakin Jokowi juga punya kekurangan, saya hanya mencoba menyampaikan apa yang perlu disampaikan apa adanya. Insya Allah dalam kesempatan lainnya,saya akan membahas tentang Jusuf Kalla.

Pilihlah dengan Cerdas!
wallahu 'alam bishowab


Academy Qualification

Academy Qualification
 
My Others Blog : BIOLOGIPEDIA | SMART CORNER | FARTHANET
Copyright © 2013. Fajar Martha - All Rights Reserved
Design and Content by Fajar Martha, S.Pd and Friends
Phone: 085691418286 | Email: fajarmartha89@gmail.com